Batik Tradisional dan Batik Modern

Jenis-Jenis Batik

Berikut ini terdapat beberapa jenis-jenis batik, terdiri atas:

Batik Tradisonal

Batik klasik mempunyai nilai dan cita rasa seni yang tinggi, dengan pengerjaan yang rumit dan dalam waktu berminggu-minggu. Batik klasik mempunyai pola-pola dasar tertentu dengan berbagai macam variasi motif, seperti kawung, parang, nitik, tuntum, ceplok, tambal, dan lain sebagainya. Bahan dasar batik berupa kain katun putih kwalitas halus, juga kain sutera putih, batik dengan bahan sutera akan menghasilkan warna yang lebih hidup.

Batik tradisional adalah batik yang susunan motifnya terikat oleh suatu aturan tertentu dan dengan isen-isen tertentu. Oleh karena itu, dalam pembuatannya pun banyak aturan-aturan yang harus dipatuhi. Batik tradisional bersifat terikat dengan aturan terutama dalam hal pembuatan motif (BIPIK 20, 1994: 19).

Batik pada zaman dahulu disebut juga dengan batik lawas.  Ciri utana dari batik ini adalah warna yang cenderung lebih gelap, dan juga didominasi dengan warna cokelat yang cenderung tua, hitam, dan juga putih.  Corak – corak yang terdapat di batik lawas merupakan corak-corak yang klasik.

Dalam istilah, batik lawas dapat diartikan juga sebagai batik yang pernah digunakan dahulu, atau bisa disebut juga second hand.

Kain-kain yang digunakan untuk batik lawas ini, tentunya saja merupakan kain tua yang benang-benangnya sudah mulai rapuh, oleh karena itu diperlukan beberapa metode untuk menyimpannya, yaitu; dicuci dan direndam, keringkan batik dengan menggunakan handuk kering, lalu setrika dengan menggunakan suhu yang sedang-sedang saja.

Selain itu batik lawas tidak boleh dilipat dan dimasukan ke dalam plastik, karena akan merusak benang-benang kain yang sudah mulai tua itu.  Penyimpanan terbaik untuk kain lawas adalah dijepit menggunakan hanger, dan ditaruh dengan rapi di dalam lemari.

Batik Modern

Berbeda dengan batik klasik, pada batik modern motif maupun pewarnaan tidak tergantung pada pola-pola dan pewarnaan tertentu seperti pada batik klasik, namun dress designnya bisa berupa apa saja dan warna yang beraneka macam. Batik modern juga menggunakan bahan-bahan dan proses pewarnaan yang mengikuti perkembangan dari bahan-bahan pewarnanya.

Terkadang pada beberapa area design kaos, canting tidak dipergunakan namun dengan menggunakan kuas dan untuk pewarnaan kadang diterapkan langsung dengan menggunakan kapas atau kain. Dengan kata lain, proses pembuatan batik modern hampir seperti batik klasik namun desain baju batik modern dan pewarnaan baju batik modern terserah pada citarasa seni pembuat design kaos dan tergantung bahan-bahan pewarnanya.

Bahkan dengan berkembangnya bahan dasar kain dan bahan kain berwarna, batik modern menjadi semakin bervariasi, seperti misalnya batik pada bahan katun lurik Jogja , bahan kain poplin, bahan piyama, bahan wool, dsb.